TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa Jabatan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas akan berakhir pada pertengahan Desember 2014. Namun, empat pimpinan KPK satu suara meminta agar pemilihan calon pimpinan (capim) pengganti Busyro dilakukan tahun depan.
"Kalau ditanya sikap pimpinan KPK terhadap capim KPK, pemilihan itu inginnya dilakukan sekaligus tahun depan. Jadi bersamaan dengan empat pimpinan KPK lainnya," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, Senin (24/11/2014).
Menurut Johan, pimpinan KPK meminta seleksi pengganti Busyro dilakukan bersamaan dengan empat pimpinan lainnya karena saat ini KPK sedang solid. Mengenai kesolidan ini, kata Johan, disampaikan langsung oleh Ketua KPK Abraham Samad.
Berdasarkan keterangan pimpinan KPK, sambung Johan, mereka sanggup menjalankan tugas dengan empat pimpinan saja. Keyakinan itu, terang dia, sudah melalui pertimbangan yang matang.
"Ketika memutuskan itu, ada beberapa pertimbangan yang dipakai pimpinan KPK, termasuk soal kekhawatiran rawan digugat. Saya kira itu sudah dipikirkan pimpinan," kata Johan.
Johan memastikan empat pimpinan KPK masih bisa memberikan keputusan dengan baik terkait penanganan suatu kasus. "Ya kalau menurut pimpinan solid, pasti ada mufakat," imbuhnya.
Sementara terkait pengganti Busyro, pemerintah sudah membentuk Panitia Seleksi. Bahkan Pansel sudah melakukan proses seleksi.
Dari hasil seleksi itu didapatkan dua kandidat yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR yakni Busyro sendiri dan Analis Hukum Internasional dan Kebijakan Sekretariat Kabinet RI Robby Arya Brata.