News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Kubu Ical Angkat Suara Soal Tudingan Beri Imbalan ke Pengurus Daerah

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengikuti pertemuan dengan ribuan anggota Fraksi Partai Golkar seluruh Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2013). Pertemuan tersebut untuk pemantapan strategi pemenangan Partai Golkar pada pemilu legislatif dan pemilihan Presiden tahun 2014.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kubu Aburizal Bakrie membantah berkeliling memberikan imbalan bagi DPD I dan DPD II. Uang itu untuk memuluskan langkah Aburizal terpilih kembali sebagaiĀ  Ketua Umum Golkar pada Munas di Bali.

"Tidak betul, bahwa ada uang pengganti transport, itu ada," kata Wasekjen Golkar Lalu Mara Satriawangsa ketika dikonfirmasi, Jumat (28/11/2014).

Lalu mengatakan setiap kegiatan politik membutuhkan dana. Ia mencontohkan seseorang yang menjadi calon legislatif juga mengeluarkan dana untuk bersosialisasi. "Setiap kegiatan kan pasti butuh biaya," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR sekaligus anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Zainal Bintang mengaku mendapat laporan kubu Aburizal Bakrie berkeliling mencari dukungan ke daerah dengan imbalan uang muka Rp250 juta untuk DPD Tingkat I dan Rp25 juta untuk setiap DPD Tingkat II.

Uang diberikan untuk pemenangan Ical dalam pemilihan ketua umum pada Munas di Bali pada 30 November nanti. Menurut Zainal, sebenarnya praktik politik uang sudah dilakukan kubu Ical saat pemilihan ketua umum pada Munas di Pekanbaru, Riau pada Oktober 2009 lalu.

"Waktu (sebelum Munas,-red) itu ada Rp 400 juta untuk satu DPD Tingkat I dan Rp 200 juta untuk DPD Tingkat II. Tapi, pas Munas uangnya tidak banyak (yang dikeluarkan). Karena waktu suaranya Bosnya Metro (Surya Paloh) dicolong 30 suara, masing-masing dapat Rp 1 M. Waktu itu, panitianya bilang, ayo di sebelah kiri Anda semua ada snack. Itu cuma alasan supaya uangnya diambil. Setelah diambil, dibuka di toilet Rp 1 M, uangnya Dollar semua," beber Zainal di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Namun, sebelumnya pendiri Partai Golkar Suhardiman mengakui praktik politik uang menjelang Munas dan menganggap hal itu biasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini