TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Poros Muda Golkar, Andi Sinulingga, tak menerima dipecat dari keanggotaan Partai Golkar. [BACA: Rekomendasi Munas Golkar Agung Laksono Cs Dipecat].
Menurut dia, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tidak bisa mencabut keanggotaan kader dengan semena-mena tanpa alasan yang bisa di pertanggungjawabkan.
"Baru berkuasa di partai saja, orang yang berbeda di copot keanggotaannya, bagaimana kalau jadi penguasa negara (preside), yang berbeda dengan Ical bisa-bisa dia cabut kewarganegaraannya," kata Andi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (4/12/2014).
Mantan Ketua Departemen Pemenangan Pemilu DPP Golkar ini merasa masih sebagai kader partai beringin. [BACA: Muladi Minta Ical Jangan Asal Main Pecat].
"Saya dan kawan-kawan masuk Golkar dengan upacara selamat datang oleh Akbar Tanjung.
Kami-kami sudah berbuat tidak sedikit buat Golkar," ujarnya.
Menurutnya, yang harus dipecat adalah kader-kader yang melakukan perbuatan tercela, tidak loyal, dan tidak punya dedikasi yang tinggi kepada kepentingan partai.
Terlebih juga, kata Andi, para kader yang dianggap sudah jelas melakukan tindak pidana korupsi,
"Mereka yang merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara, juga mencoreng citra partai golkar," tambahnya.
Diberitakan, Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar memutuskan pemecatan kepada sejumlah kader karena dianggap melanggar AD/ART partai. Keputusan tersebut dibacakan pimpinan rapat paripurna Munas Golkar di Bali.
Adapaun kader yang dipecat sedikitnya berjumlah 17 orang, antara lain, Agung Laksono, Agun Gunandjar Sudarsa, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Nusron Wahid, Lawrence Siburian, Yorrys Raweyai, Zainudin Amali, Ace Hasan Syadzily, Melchias Markus, Lamhot Sinaga,Leo Nababan, Ibnu Munzir, Ricky Rachmadi, Juslin Nasution, dan Djasri Marin. [BACA JUGA: Komentar Agun Gunandjar Ikut Dipecat]