Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertahanan akan menggandeng kementerian lain guna menanamkan nilai-nilai bela negara di masyarakat Indonesia. Rencana itu akan dilakukan pascaperingatan Hari Bela Negara yang jatuh setiap 19 Desember.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Timbul Siahaan mengatakan, kerjasama antarkementerian ini berangkat dari keinginan pemerintah membenahi moral masyarakat. Sehingga, revolusi mental yang diinginkan Presiden Jokowi terlaksana lewat program ini.
Selama ini, Timbul menganggap nilai-nilai kebangsaan tidak tertanam kuat di benak pemuda Indonesia. Contohnya minuman keras oplosan yang tetap dikonsumsi para remaja. Meski sudah banyak menelan korban setiap tahunnya, mereka tetap mengonsumsi.
Ia menambahkan, konflik politik juga memberi efek buruk. "Anak-anak yang menonton bisa dirasuki pikirannya dan berdiskusi kepada orang tuanya dengan cara seperti itu," kata Timbul di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Sebagai langkah pencegahan, Kementerian Pertahanan akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Ini bertujuan menamakan semangat bela negara dilakukan sejak usia dini. Ia tak khawatir program ini membebani para siswa.
Sedangkan soal tingkat masyarakat umur produktif, Kementerian Pertahanan akan merangkul Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kerjasama ini menyasar birokrasi pemerintahan untuk lebih menguatkan nilai nasionalisme.
"Kami juga melaksanakan Surat Keputusan Bersama empat menteri, Menpora, Menhan, Mendik, Menpan RB. Untuk membuat pemberdayaan resimen mahasiswa," kata Timbul sambil menambahkan, bela negara juga ditanamkan melalui dakwah.