News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisruh PPP

Suryadharma Bantah PPP Djan Faridz Ingin Hijrah ke KIH

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali menunggu kedatangan Ketua Umum PPP yang baru terpilih, Djan Faridz, di Kantor DPP PPP di Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2014). Suryadharma Ali digantikan oleh Djan Faridz yang terpilih dalam Muktamar VIII PPP di Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suryadharma Alii, Ketua Majelis Tinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Djan Faridz menegaskan posisi PPP di bawah kepemimpinan Djan Faridz tetap di barisan Koalisi Merah Putih (KMP) tidak akan berpindah ke Koalisi Merah Putih (KIH).

Menurutnya, meski tetap bergabung dengan KMP bukan berarti partai belambang ka'bah itu kehilangan sifat kritisnya.

"Posisi PPP apakah di KIH atau KMP Pidato ketum di mukernas PPP Djan Faridz tetap menjadi rujukan bahwa PPP tetap berada di KMP," tegasnya di Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Mantan Ketua Umum PPP ini menyebutkan partainya tetap berpegang terhadap prinsip amar ma'ruf nahi mungkar dalam mengimplementasikan langkah-langkah politik.

Menurutnya, partainya ingin berada dalam koalisi yang membawa kebaikan dan berpihak kepada kepentingan rakyat.

"KMP berpihak pada rakyat, KIH juga berpihak kepada rakyat kami berada di situ," ujarnya.

Sebelumnya, Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Achmad Dimyati Natakusumah mengungkapkan keberadaan PPP di barisan Koalasi Merah Putih (KMP) tidak ada manfaatnya. [Baca: Kubu Djan Faridz Ingin Pindah ke KIH].

Menurutnya, seharusnya PPP mendapat jatah jabatan strategis di parlemen. Sebab, hasil Mukamar PPP di Jakarta memutusan bergabung di KMP.

"Tapi, kenyataannya PPP tidak dapat porsi apapun. Kami tidak dapat apa-apa di KMP. Kami rasakan manfaatnya enggak ada, Di KIH kami belum coba," kata Dimyati.

Menurut Dimyati, bila PPP bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat bukan tidak mungkin mendapat jatah strategis. "Tapi kalau kami berada di KIH, bisa KIH berubah-berubah pikiran berikan posisi kepada kami, kenapa tidak.

Memberikan posisi kepada kami posisi di pemerintahan kan banyak, ada duta-duta besar. Ada komisaris BUMN, ada juga lain-lain. Bisa saja kami dikasi," ujarnya.  [BACA JUGA: PPP Djan Faridz Dinilai Mulai Putus Asa].

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini