Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa reses dimanfaatkan oleh para wakil rakyat, salah satunya oleh politisi Partai Golkar Mukhammad Misbakhun. Misbakhun yang terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur II ini, hampir dua pekan blusukan, menyambangi para konstituennya di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
"Ini reses pertama sejak dilantik menjadi anggota DPR pada 20 Oktober lalu. Saya ingin masa reses dimanfaatkan sebaik mungkin, menyapa konstituen," kata Misbakhun Minggu (21/11/2014).
Politikus muda yang tak lain anggota komisi keuangan dan perbankan di DPR ini menjelaskan, selama dua pekan di dapil, sejumlah kegiatan yang ia datangi. Diantaranya, menghadiri peresmian sekaligus menyerahkan bantuan untuk pembangunan asrama santri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum di Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
Dari pengakuan Kiai Badri selaku pimpinan Ponpes Mambaul Ulum, Misbakhun mengungkap, desa yang berada Gunung Argopuro itu jarang sekali disambangi pejabat. "Mereka nyaris tak merasakan kehadiran pemerintah dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat," kata Misbakhun.
Kenaikan harga BBM, katanya, menjadi topik penting yang kerap ia dapatkan saat bertemu dengan konsituennya. Mereka mengeluh, mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Termasuk, janji-janji pemerintah tentang program-program pro-rakyat seperti jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) dan program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) yang tak tepat sasaran.
"Mereka mengeluhkan harga BBM yang dinaikkan tapi penerima Jamkesmas dan PSKS, tidak tepat sasaran. Ini menjadi masukan, menjadi catatan tersendiri untuk saya prioritaskan dan mendorong pemerintah untuk memperbaikinya," Misbakhun memastikan .
Ia tak memungkiri perlu ketelatenan, kesabaran dalam memupuk konstituen di daerah pemilihan. Hal ini yang kemudian, ia mendapatan banyak hal baru, yang tentu saja mendapat tambahan energi. Sambutan dan harapan masyarakat terhadap partainya, Partai Golkar, Misbakhun memastikan, masih tinggi.
"Di kalangan bawah tidak terasa adanya persoalan internal di Golkar. Kalau ada lembaga survei menyebut elektabilitas Golkar tergerus karena persoalan internal. Justru tanggapan masyarakat saat kami datangi terlihat beda. Artinya jika setiap angota DPR dari Golkar benar-benar serius menggarap konstituen dan memupuk kepercayaan, 2019 nanti tidak seperti gambaran hasil survei itu," pungkas Misbakhun.