Ketiga, memperbaiki sistem logistik dan distribusi pupuk/pakan dan hasil panen.
Dengan 3 langkah tersebut harapannya upaya perubahan terhadap kondisi petani dapat diwujudkan.
Sementara itu Syaiful Bahri mengkritisi minimnya akses kepemilikan lahan yg dimiliki petani di Indonesia. Minimnya akses kepemilikan ini menurut Syaiful adalah problem serius di isu pertanian.
"Bayangkan kepemilikan lahan yang hanya 0.25 ha/KK Petani dari 45 juta KK petani, dari total 6 juta hektar lahan pertanian, Belum lagi rendahnya kualitas tanah/unsur hara dalam tanah," ungkap Syaiful.
Lebih lanjut Syaiful menambahkan bagi dia Pertanian modern bukan berarti menggantikan pertanian rakyat dengan "rice estate".
Artinya , pembukaan lahan secara besar2 an untuk ditanam satu macam komoditas, dalam hal ini padi.
Lebh baik kata dia akses tanah-tanah terlantar yang dimiliki oleh negara di berikan kepada petani untuk digarap.
Dia juga mengamini usulan Simatupang agar pemerintah juga memberikan infomasi terhadap komoditas yang di butuhkan pasar.
"Artinya, tidak melulu yang namanya petani harus menanam padi. Itulah inti pertanian modern," ujar Syaiful.