TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat, Minggu (28/12/2014), menyatakan siap membantu upaya pencarian pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 yang hilang dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura pada Minggu pagi WIB, tetapi mengatakan sejauh ini belum ada permintaan untuk membantu.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam pernyataannya menyadari sepenuhnya bahwa upaya pencarian dan penyelamatan akan dipimpin oleh otoritas setmpat. "Namun kami siap membantu dalam segala bentuk yang sekiranya berguna."
Badan Keamanan Transportasi Amerika juga menyatakan terus memantau situasi atas hilangnya pesawat itu, dan siap membantu proses investigasi bila diminta. Meski demikian, Pentagon memastikan tidak ada permintaan bantuan terkait insiden tersebut, sejauh ini.
Pesawat Airbus A320-200 hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura, dengan 162 orang di dalamnya. Pilot diketahui telah meminta perubahan rute di tengah perjalanan karena cuaca buruk. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memastikan salah satu penumpang menggunakan paspor dari negara itu.
Gedung Putih, pada Sabtu (27/12/2014) malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB telah mendapat laporan soal hilangnya pesawat ini. Pejabat di pemerintahan Amerika juga akan terus memantau perkembangan dari insiden penerbangan tersebut.
Pesawat yang hilang ini dioperasikan oleh AirAsia Indonesia, sebuah unit usaha dari AirAsia yang berbasis di Malaysia yang mendominasi kawasan Asia Tenggara dengan booming pasar low-cost ariline.