News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AirAsia Hilang Kontak

Tim Evakuasi AirAsia Dihadang Cuaca Buruk

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal milik Badan SAR Nasional saat berusaha mencari pesawat AirAsia QZ8501, Senin (29/12/2014)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Perairan Selat Karimata, tempat ditemukan jenazah korban pesawat AirAsia, dilanda cuaca buruk selama tiga hari ke depan.

Hal itu ditampilkan dalam citra radar cuaca Pusat Komando Operasi TNI Angkatan Laut (Puskodal) Jakarta.

"Tiga hari ke depan, cuacanya jelek sekali," ujar Puskodal Kolonel Muspin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/12/2014).

Berdasarkan tampilan citra radar cuaca, area perairan Selat Karimata berwarna hijau kemerah-merahan.

Menurut Muspin, warna itu menunjukkan adanya gumpalan awan pekat dan tebal yang berpotensi menimbulkan hujan angin atau badai disertai kilat.

Cuaca jelek itu, lanjut Muspin, tentu dapat mengganggu proses pencarian jenazah korban dan serpihan pesawat AirAsia.

Muspin mengatakan, hingga Selasa sore, anggota TNI di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo berhasil mengangkat tiga jenazah yang mengapung di laut.

Selasa petang, KRI Bung Tomo mendapat bantuan empat KRI lain untuk melakukan evakuasi.

TNI Angkatan Darat juga akan mengirimkan 47 penyelam bawah air untuk membantu proses evakuasi korban. Penyelam tersebut diberangkatkan Rabu (31/12/2014), pukul 05.00 WIB.

"Semoga cuaca jeleknya berlangsung beberapa saat saja sehingga proses evakuasi penyelam dapat berjalan dengan baik," ujar Muspin.

Seperti diberitakan, pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak Minggu pukul 07.55. Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Namun, tak lama setelah, itu pesawat hilang dari radar.

Pesawat Airasia QZ8501 ini membawa 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan 1 orang balita.

Di dalam pesawat itu, ada pula penumpang dan awak kabin warga negara asing, yakni Singapura 1 orang, Inggris 1 orang, Malaysia 1 orang, Korea Selatan 3 orang, dan Perancis 1 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini