Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkepanjangannya konlfik internal akan membuat Partai Golkar tak kunjung melakukan konsolidasi. Apalagi jika perundingan antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sampai harus diselesaikan di pengadilan.
Juru bicara Poros Muda Golkar, Andi Sinulingga menyayangkan jika perundingan antara kedua kubu sampai berhenti di tengah jalan. Apalagi Jika perundingan kedua kubu berhenti, otomatis masalah ini diselesaikan lewat pengadilan.
"Citra Golkar juga akan semakin merosot, publik akan bilang mengurus internal sendiri saja enggak beres, bagaimana Golkar mau mengurus bangsa dan negara," ungkap Andi ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (6/1/2-15).
Andi memastikan, jalan terakhir menuntaskan konflik internal partai lewat pengadilan memakan banyak waktu. Energi yang seharusnya digunakan untuk konsolidasi internal baik di tingkat pusat sampai daerah pun tak terlaksana.
Bukan tidak mungkin, kata Andi, penyelesaian lewat pengadilan tidak akan menutup konflik kedua kubu. Ia memastikan psikologi kubu yang kalah di pengadilan akan terganggu dan tidak akan bisa menerima sehingga banyak kader akan loncat pagar.
"Karenanya, maka Partai Golkar di pemilu 2019 pasti akan merosot menjadi partai papan tengah saja. Bisa dapat 10-12 persen saja sudah bagus," sambung Andi yang sempat mengusulkan adanya islah lewat munas rekonsiliasi.