TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Satu dari dua jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang ditemukan awak kapal nelayan dan kapal tongkang atau tugboat warga gagal dievakuasi KRI Banda Aceh karena terbawa arus.
Demikian disampaikan Komandan Lanud Iskandar, Letkol (Pnb) Jhonson H Simatupang di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (7/1/2015) petang.
Ia menceritakan, mulanya awak kapal nelayan dan kapal tongkang atau tugboat warga yang tengah melintas di Selat Karimata, Kalimantan Tengah pada Rabu (7/1/2015) pagi, menemukan dua jenazah terapung di perairan dengan lokasi berbeda.
KRI Banda Aceh berusaha merapat ke kedua lokasi penemuan. Satu jenazah yang dilihat oleh nelayan berhasil dievakuasi ke atas KRI Banda Aceh. Namun, saat KRI tersebut merapat ke lokasi jenazah yang ditemukan oleh awak kapal tongkang pengakut batubara, rupanya jenazah sudah hilang terbawa arus.
"Satu jenazah tidak jadi dievakuasi. Itu hilang terbawa arus sebelum sempat diambil," ujar Jhonson.
Helikopter BASARNAS telah menjemput satu jenazah hasil temuan nelayan dari KRI Banda Aceh. Dan jenazah yang diangkut helikopter tersebut tiba di Lanud Iskandar pukul 16.45 WIB.
Untuk sementara waktu, satu jenazah tersebut diinapkan sementara di cool storage RS Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun.
Jhonson menambahkan, sampai saat ini kapal-kapal yang terlibat SAR masih melakukan pencarian korban$
Hingga hari kesebelas masa pencarian, sudah 40 jenazah dari 155 penumpang dan 7 awak pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil ditemukan dan dievakuasi.