Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, 10 Januari 2015, adalah tepat setahun Anas Urbaningrum mendekam dalam tahanan. Anas Urbaningrum tidak akan pernah berhenti mencari kebenaran dan keadilan bagi dirinya. Ia sadar posisinya sangat kecil di hadapan monopoli kebenaran dan hegemoni keadilan yang mencengkeram, namun ia tidak akan menyerah.
Anas mengatakan, "Apakah situasi hegemonik tentang makna keadilan tersebut membuat saya pesimis dan pasrah? Tidak ada alasan untuk pesimis, apalagi pasrah. Kepada kita, Tuhan mewajibkan ikhtiar sampai batas kemampuan. Kewajiban itu harus ditunaikan. Pada bumi sebelah mana Tuhan meletakkan keadilan, saya belum tahu. Tetapi usaha untuk menemukannya tidak boleh berhenti," kata Anas dalam rilis Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Sabtu (10/1/2015).
"Tidak ada kamus berhenti, pasrah dan menyerah pada keadaan. Sabar bukan sikap pasif. Sabar adalah tindakan aktif dan konsep dinamis untuk mencari dan menemukan mutiara Tuhan yang bernama keadilan," tegas Anas.
Melalui momentum ini, Anas menyerukan sikap 'Jangan Menyerah Untuk Mencari Keadilan'. Menurutnya, jalan sesulit apapun harus ditempuh hingga mutiara Tuhan yang bernama Keadilan dapat ditemukan dan ditegakkan. "Ini bukan saja demi Anas Urbaningrum, namun demi terwujudnya keadilan di negeri ini," tuturnya.