TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menutup penerbangan Indonesia AirAsia, ternyata menjadi bahan celaan dari berbagai negara.
Menurut wakil ketua komisi V DPR Yudi Widiana, sikap Jonan menutup rute AirAsia adalah hal yang terburu-buru dan tidak mencarikan solusi. Yudi menilai adanya kecelakaan AirAsia QZ8501, hanya membuat panik pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk membuat regulasi baru.
"Kita ditertawakan Singapura dan dunia luar," ujar Yudi di diskusi Polemik Sindotrijaya, Sabtu (10/1/2015).
Yudi heran dengan sikap Jonan yang terburu-buru mencari maskapai lain yang melakukan pelanggaran izin rute. Karena hal tersebut bukan cara yang tepat untuk membenahi sistem industri penerbangan.
"Tiba-tiba AirAsia dibekukan, termasuk maskapai lain," ungkap Yudi.
Yudi mengatakan di dalam UU Menteri bertanggung jawab terhadap izin penerbangan. Meski Jonan menurut Yudi punya hak, namun penutupan penerbangan bukan cara yang tepat sebagai solusi awal pembenahan sektor perhubungan udara.
"Tapi jangan terburu-buru pembekuan maskapai," papar Yudi.