News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertemuan Abraham Samad dengan PDIP

Hasto Dinilai Tunggu Momentum Tepat Beberkan Bukti soal Samad

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksana tugas Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) menggelar konferensi pers untuk menunjukan bukti dugaan pertemuan antara Ketua KPK Abraham Samad dengan pihak PDIP di Apartemen Capital, SCBD, Jakarta, Kamis (22/1/2015). Pertemuan yang diduga terkait pencalonan Abraham Samad menjadi wakil Joko Widodo tersebut dikuak ke publik setelah KPK resmi menetapkan calon Kapolri Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan transaksi mencurigakan atau tidak wajar pejabat negara. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari CSIS, Arya Fernandez, menilai Plt. Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto bisa berkepala dingin untuk mempertimbangkan kelanjutan sikapnya atas pernyataannya yang membuka dugaan aktivitas politik Ketua KPK Abraham Samad di pilpres 2014 lalu.

Menurut Arya, di satu sisi memang ada kebutuhan bagi Hasto untuk harus membuka pernyataannya secara terang benderang kepada publik terkait Abraham. Itu bertujuan agar publik tahu yang sebenarnya.

Kata Arya, kalau Hasto tak terbuka, orang akan berburuk sangka ke KPK, dan di sisi lain bisa saja orang menganggap Hasto yang membual.

"Tapi lebih tepat bila Hasto membukanya, misalnya di depan Tim Independen yang dibentuk Presiden," kata Arya, di Jakarta, Rabu (28/1).

Arya sendiri menilai belakangan Hasto memang jarang muncul ke publik pascapernyataannya soal Abraham Samad.

Baginya, itu kemungkinan besar dilandasi maksud Hasto agar tensi KPK dan publik tak makin memanas.

"Lebih baik memang dia menjelaskannya nanti. Supaya suasana mendingin. Kalau dia asal muncul sekarang, memang akan membuat konflik makin panas dan bisa menampar wajah PDI-P dan Jokowi. Hasto baiknya memang menunggu situasi lebih dingin," ujar Arya.

"Kalau dia langsung keluar nanti ada persepsi bahwa PDI-P memang berkepentingan terhadap BG dan pelemahan KPK. Tapi bagaimanapun publik juga butuh informasi lengkap. Tapi baiknya lihatlah momentum yang baik," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini