News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

LSI: Publik Beri Tiga Rapor Merah untuk Jokowi

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo bersiap menaiki heli yang akan diterbangkan menuju Pelabuhan Kualatanjung, Kabupaten Batubara, di Pangkalan Udara (Lanud) Suwondo, Medan, Sumatera Utara, Selasa (27/1/2015). Dalam kunjungan kerjanya ke Sumut, Presiden Jokowi meresmikan proyek pembangunan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kualatanjung, proyek diversifikasi produk (ingot menjadi billet) dan pengembangan pabrik peleburan alumunium PT Inalum, pencanangan Kawasan Industri Terpadu Kualatanjung-Sei Mangkei, pembangunan Gardu induk Sei Mangkei, pembangunan pabrik minyak goreng di Sei Mangkei, serta pencanangan operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat, dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, publik sudah memberikan tiga rapor merah dan dua rapor biru dalam lima bidang kinerja pemerintah.

Menurut peneliti LSI, Adjie Alfaraby, rapor merah karena publik menilai negatif kinerja pemerintahan dengan kepuasan di bawah 50 persen. Sedangkan rapor biru lantaran masih ada optimisme publik terhadap kepemimpinan Jokowi dengan kepuasan di atas 50 persen.

"Tiga bidang yang diberi rapor merah yakni ekonomi, politik dan hukum," kata Adjie, Kamis (29/1/2015).

Dalam bidang hukum hanya sebesar 40,11 persen publik menyatakan puas, sedangkan sebesar 53,11 persen publik kecewa terhadap Jokowi di hari ke 100-nya.

Satu di antara penyebab utama tidak puasnya masyarakat dalam bidang hukum soal ketidaktegasan Jokowi dalam mengurus kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Ditambah lagi dengan memilih calon kapolri yang berstatus tersangka.

Di bidang ekonomi, publik yang menilai puas hanya 47,29 persen. Rendahnya kepuasan di bidang ekonomi justru salah sauu penyebabnya karena kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di saat harga minyak dunia turun. Ditambah lagi, walau BBM kemudian diturunkan kembali, harga bahan pokok tetap naik dan memberatkan mereka.

Sementara di bidang politik, publik yang merasa puas dengan kinerja Jokowi di bidang ini hanya 45,30 persen, sedangkan yang tidak puas sebesar 49,72 persen. Ketidakpuasan publik di bidang politik karena Jokowi tak bisa atasi perseteruan politik antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Apalagi kualitas menteri Jokowi yang minus dan Jokowi menghabiskan banyak energi hannya untuk mengurus kisruhnya calon kapolri Budi Gunawan.

Sedangkan rapor biru pemerintahan Jokowi adalah di bidang sosial dan keamanan. Di bidang sosial mereka yang puas mencapai 53,86 persen, karena program kartu sehat dan pintar. Sedangkan di bidang kemanan sebesar 57,40 merasa puas karena tak ada isu besar yang mengganggu keamanan masyarakat.

"Di bidang hukum merupakan tingkat ketidakpuasan publik yang paling tinggi, Jokowi harus sadar dan muncul sebagai presiden yang tegas," kata Adjie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini