News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Beberkan Tiga Konflik yang Melilit Presiden Jokowi

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jaksa Agung, HM Prasetyo, dan Wakapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti (depan, kiri ke kanan) memberikan penjelasan tentang sikap pemerintah terkait penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri, di teras Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1/2015). Presiden meminta pada institusi Polri dan KPK untuk memastikan bahwa proses hukum yang ada harus objektif dan sesuai dengan aturan UU yang ada. (Warta Kota/Alex Suban)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik Arbi Sanit menyebutkan banyaknya konflik membuat Presiden Joko Widodo diterpa berbagai masalah.

Salah satu konflik yang kini menjadi masalah yakni pertemuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dengan petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Menurutnya, ada tiga level konflik yang kini membuat Jokowi jadi banyak masalah. Yakni konflik pribadi, konflik golongan dan konflik institusi. Konflik pribadi di antaranya pencalonan Kapolri dengan Ketua KPK serta antara Sekjen PDIP dengan Ketua KPK.

"Saya pikir dia (Samad--red) berharap juga jadi calon, kenapa dia masuk ruang politik? Dia kan yudikatif," kata Arbi kepada wartawan, Kamis (29/1/2015).

Sementara yang kedua ialah konflik antar golongan, yakni antara politisi dan non politisi. "Ini dasar lemahnya jadi pemimpin, Jokowi tidak punya partai, dia diusung," tambahnya.

Ketiga konflik konstitusi, yakni antara Presiden dengan DPR yang menyangkut sistem pemerintah. Selama 10 tahun presidensial setelah pemilu jadi parlementer kini Jokowi dikuasai parlemen.

"Presiden nggak punya power, salah satu andalan hanya blusukan ke rakyat. Ini yang jadi problema, dia (Jokowi) tidak punya partai sebagai sumber kekuatan. Kekuatannya ada tapi di dunia maya," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini