TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menyesalkan sikap Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Malaysia. Pasalnya, Jokowi tidak menegur pemerintah Malaysia yang melecehkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Yang ada hanya bahas mobil dan antara Menaker Indonesia dan Malaysia bicara soal perbaikan kerjasama," kata Dede Yusuf di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/2/2015).
Menurut Dede, perbaikan kerja sama tenaga kerja dengan Malaysia sebenarnya baik. Tetapi, Politisi Demokrat itu belum pernah mendegar Jokowi memberikan pernyataan tegas mengenai permasalahan TKI.
"Kita pernah katakan pekerja rumah tangga ini distop, kalau mau kita kirim yang formal. Komisi IX jelas kecewa karena isu ini isu bangsa, harkat martabat bangsa," kata Dede.
Ia menuturkan adanya tekanan DPR membuat Kementerian Tenaga Kerja memperbaharui rencana kerjasama dengan Malaysia. Dimana ada pemutihan bagi TKI.
Dahulu, kata Dede, tercatat TKI ilegal sebanyak 600 ribu orang dan sudah diputihkan 150 ribu orang. "Artinya ilegal dokumen mati dan tak bisa diperpanjang," tuturnya.
Ia pun meminta kementerian tenaga kerja untuk meneruskan program pemutihan bagi TKI. "Ini penting jika tidak sanggup harus dipulangkan dan anggaran harus jelas," imbuhnya.