Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiba-tiba saja gerutuan pecah di ruang praperadilan Komjen Polisi Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/2/2015). Perhatian pengunjung kebanyakan tertuju pada perempuan jelita.
Jumlahnya tak banyak, hanya liam orang, mengatasnamakan Srikandi Pekat. Dengan ikat kepala bertuliskan Save Polri, perempuan jelita berbagai latar belakang seperti model, peragawati, dan penyanyi itu, baru terlihat dalam sidang kali ini.
Seorang dari mereka berteriak, "Untuk Bapak hakim, kami mohon, kami sudah memantau terus berita mana yang benar mana yang salah."Amanda Chusz mewakili aspirasi teman-temannya. Ia adalah Ketua umum Srikandi Pekat.
Amanda mengaku teman-temannya sudah tiba sejak subuh tadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Jumlah mereka 20 orang. Tidak semuanya masuk ke ruang persidangan.
Teman Amanda lainnya memastikan mendukung pentuh dua lembaga negara yang bertikai, namun bukan kepada oknum-oknumnya. "Save Polri, Save KPK!," kata perempuan berambut panjang.
Mereka mengimbau hakim tunggal Sharpin agar mengadili dan memutuskan praperadilan ini dengan benar. Setelah menyampaikan aspirasinya, petugas menggriing mereka keluar ruang persidangan.