TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengaku sedang belajar dari Kompas Gramedia. Hal ini terkait upaya Dinas Penerangan TNI AL untuk memberitakan informasi terkini mengenai kegiatan TNI Angkatan Laut agar diketahui masyarakat luas.
"Kami sedang dilanda euforia luar biasa, makanya kami rencanakan untuk berkunjung. Posisi kami tak sama dengan media tapi hanya sebagai perantara Pak KSAL,"ujar Manahan di Gedung Kompas TV, Palmerah, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Kadispenal tengah mempelajari perkembangan media akhir-akhir ini semakin kuat. Bahkan, ia melihat pemberitaan Calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan, penetapan tersangka, hingga Rumah "Kandang Sapi" Bripda Taufik diberitakan scara terkini oleh media. Bahkan, ia mengibaratkan media sebagai tempat siapa yang ingin berenang dan bisa juga hanyut oleh pemberitaan.
Kadispenal mengungkapkan keinginan timnya untuk memperkaya ilmu terutama di bidang pemberitaan. Menurutnya, apapun yang dilakukan Angkatan Laut tak akan bisa tersampaikan dengan media. Baik melalui operasi di Libanon, Somalia, Australia, maupun daerah lainnya.
"Presiden George W. Bush pernah berkata kita belum menang dari Irak jika CNN belum bilang menang,"kata Manahan.
Kadispenal menambahkan, adanya upaya TNI Angkatan Laut menjadi pasukan terkuat di Asia bisa didukung media. Menurutnya, Angakatan Laut tengah fokus dalam upaya sumber daya manusia, alat utama sistem persenjataan (alutsista), serta penguatan organisasi merupakan bagian terpenting untuk menjadi "Macan Asia."