TRIBUNNEWS.COM- JAKARTA - Gejolak internal di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat para bekas pimpinan lembaga antirasuah itu terpaksa turun gunung.
Tercatat Tumpak Hatorangan Panggabean, Haryono Umar, Said Zainal Abidin, Abdullah Hehamahua, Busyro Muqoddas, Erry Riyana Hardjapamekas menyambangi KPK dan bertemu pimpinan KPK saat ini.
Kepada wartawan usai pertemuan, Tumpak mengaku kedatangan mereka untuk memberikan dukungan kepada KPK agar tetap solid khususnya pascapetisi pegawai KPK yang menolak pelimpahan kasus Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung.
"Tentunya kami memberi nasihat-nasihat supaya tetap KPK itu solid. Tetap komitmen dalam pemberantasan korupsi. Ini kan ceritanya karena kemarin ada semacam demo di sini. Jadi kami datang," ujar Tumpak di KPK, Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Pendapat serupa juga diamini oleh Haryono Umar. Para bekas pimpinan mengaku kaget ketika mengetahui ada petisi dari internal KPK yang menentang pelimpahan kasus Budi Gunawan.
"Itu kan kemarin ada demo-demo itu. Jadi kita mengira ada apa. Ternyata setelah diskusi, tidak ada kecurigaan," kata Haryono.
Birokrat yang mengabdi di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selama 23 tahun itu menegaskan kesolidan KPK harus diutamakan.
"Memang ini proses yang dilalui. Pada dasarnya adalah yang terpenting kesolidan di dalam KPK. Antara pimpinan dan staf itu harus tetap dijalani terkoordinasi dengan baik, keterbukaan sehingga tidak ada rasa curiga," tukas Haryono.