News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

Hampir Seminggu, 12 WNI yang Dideportasi Turki Masih Ditampung di Dinsos Cipayung

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala kantor Imigrasi kelas 1 Surakarta Djarot Sutrisno (kanan) beserta Darori kepala Kasi dan penindakan dan Keimigrasian (kiri),menunjukkan foto kopi Paspor WNI yang hilang di Turki di kantor imigrasi kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/2/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah hampir seminggu, 12 WNI terdiri dari 11 anak-anak dan satu ibu yang dideportasi dari Turki lantaran hendak menyeberang ke Suriah menyusul suaminya yang bergabung dengan ISIS ditampung di Dinas Sosial, Cipayung, Bambu Apus, Jakarta Timur.

"Sejak Sabtu pagi sampai hari ini mereka masih di Kemensos Bambu Apus. Mereka masih dibina disana," ucap Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto, Kamis (2/4/2015) di Mabes Polri.

Ditanya sampai kapan mereka ditampung di Kemensos, Rikwanto menjawab belum bisa dipastikan. Pasalnya pemulangan mereka tergantung dengaan hasil pembinaan.

"Kalau memang sudah layak pulang ya dipulangkan. Mereka sampai saat ini dibina, dihilangkan paham ISIS nya," tegas Rikwanto.

Lebih lanjut untuk Ifa Syarifah, WNI yang diamankan Pemerintah Turki saat hendak menyebarang ke Suriah saat ini sudah selesai bersalin dan masih menunggu pemulihan.

Sebelumnya, Ifa Syarifah masuk dalam rombongan 16 WNI yang diamankan pemerintah Turki sejak Januari 2015 lalu dan sempat ditampung di rumah detensi Imigrasi.

Dari 16 WNI itu, 12 WNI terdiri dari satu kelurga yakni ibu dan anak-anak dan kini ditampung di Dinas Sosial sudah lebih dulu dideportasi ke Indonesia.

Sementara sisanya, 4 WNI satu keluarga yakni pasutri Daenk Stanzah dan istrinya Ifa Syarifah serta dua anak mereka pendeportasiannya ditunda karena Ifa menunggu persalinan Ifa.

"Nanti dokter yang memutuskan, apa sudah bisa dideportasi dengan kondisi serta bayinya. Mereka pasti dideportasi tapi memang tunggu waktu," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini