TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembahasan janji politik dan kebijakan yang berorientasikan Trisakti dan Nawacita wajib dibahas kembali dalam Kongres PDI Perjuangan.
Dengan begitu, momentum kongres mampu dijadikan mekanisme evaluasi bagi pemerintahan terhadap kebijakan dan programnya serta dalam kaitan relasi hubungan dengan partai pendukung, khususnya PDI Perjuangan yang kadernya yakni Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjabat sebagai Presiden ke-7 RI.
"Kongres nantinya sangat diperlukan dukungan politik secara penuh dari kader PDI Perjuangan untuk jalannya pemerintahan. Jangan sampai terulang lagi banyak kader partai tidak sejalan dengan keputusan Jokowi," kata Direktur eksekutif Jaringan Survey Inisiatif‎, Aryos Nivada, Rabu (8/4/2015).
Selain itu, kata dia, kongres nanti juga sangat diperlukan sebagai bagian dari konsolidasi internal guna mendukung jalannya kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK).
"Patut dibahas juga adalah strategi-strategi apa yang harus dilakukan PDI Perjuangan mempercepat janji-janji politik agar direalisasikan," tukasnya.
Hal penting lainnya, lanjut dia, harus dibangun komunikasi dua arah secara intensif kepada partai yang tergabung dalam koalisi agar memahami target kinerja Jokowi sesuai janji politk, Nawacita, dan Trisakti.
"Tambah lagi adalah pembahasan pada saat kongres PDI Perjuangan terkait dengan harus diberikan sosialisasi serta mengontrol implementasi Nawacita dan Trisakti," ujarnya.