Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lemahnya keamanan bandar udara di Indonesia sampai bisa penumpang gelap menyusup ke ruang roda pesawat, dapat dimanfaatkan pelaku terorisme. Ini menjadi ancaman serius bagi keamanan Indonesia.
Demikian ujar anggota Komisi V DPR RI Miryam S Haryani mengaca lolosnya Mario Steven Ambarita yang berhasil menyelinap ke ruang roda pesawat Garuda Indonesia sebelum lepas landas di Bandara Sultan Syarif Kasim II Riau, Selasa lalu.
"Lebih mengkhawatirkan dari keledoran ini dimanfaatkan jaringan teroris untuk menyusup, baik dalam rangka membajak pesawat atau pindah ke lokasi lain tanpa melalui kamera pengawasan. Ini tentu akan sangat mengganggu stabilitas keamanan nasional," ujar Miryam.
Politikus Partai Hanura itu menduga kejadian ini baru terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Namun kemungkinan hal serupa terjadi di bandara lainnya harus diantisipasi dan menjadi perhatian bersama banyak pihak agar tak terulang.
Komisi V DPR RI meminta kepada pemerintah agar meningkatkan pengamanan bandara di seluruh di Indonesia. "Kejadian di Pekanbaru harus diaudit sampai tuntas sehingga tidak ada kejadian serupa di kemudian hari," imbuh Miryam.
Mario nekat menyelinap ke ruang roda belakang pesawat Garuda Indonesia sebelum lepas landas dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tujuan Bandara Soekarno Hatta, Banten. Ia berdalih ingin menemui Presiden Joko Widodo.