TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Politikus senior PDIP Pramono Anung mengatakan, masuknya nama Prananda Prabowo dan juga Puan Maharani dalam pengurus DPP PDIP jelas mengisyaratkan regenerasi yang dilakukan Megawati Soekarnoputri.
"Pertama kita lihat Bu Mega menempatkan dua putranya, Puan dan Prananda secara bersama dan mengisyaratkan pada kita semua proses regenerasi di dalam tubuh partai secara perlahan dilakukan," kata Pramono di arena Kongres ke IV PDIP, Sanur, Bali, Jumat (10/4/2015).
Menurutnya, dua anak Megawati ini sudah memasuki usia matang dalam berpolitik. Sehingga dirasakan mampu dan diberikan tanggungjawab serta beban partai.
"Ini merupakan proses penggodokan bagi Puan dan Nanda dan saya yakin lima tahun ini cukup siapapun yang tergantung Ibu karena Ibu yang tahu," ujarnya.
Dia menambahkan, kebutuhan partai ke depan sangatlah berat. Di mana, musyawarah mufakat harus menjadi tradisi pada partai berlambang banteng ini. Musyawarah mufakat, ujarnya, juga penting untuk dibangun serta guna menghilangkan budaya politik uang.
"Karena kebutuhan partai kedepan sebagai partai ideologis mungkin berbeda dengan kongres lain, ketua umum tidak keluar uang sedikit pun karena berlangsung musyawarah mufakat. Sistem ini dibangun untuk menghilangkan money politik," katanya.
Lalu, apakah fenomena ini bisa disebut sebagai partai keluarga dengan trah Sukarno sebagai pemimpinnya?
"Yang jelas ketua umum 2015-2020 Megawati Suekarnoputri. Selanjutnya kan masih panjang," kata Pramono.
Dalam kepengurusan DPP PDI Perjuangan 2015-2020, ada 27 orang yang menjadi pengurus. Nama Puan Maharani masuk dalam kepengurusan, menjadi Ketua Bidang Politik dan Keamanan, yang kemudian dinonaktifkan lantaran jadi Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Sedangkan Prananda menjadi Ketua bidang Ekonomi Kreatif.