TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengaku sudah diajak bicara oleh pemerintah terkait rencana pembangunan kereta api supercepat atau dikenal dengan nama "Shinkansen" di Jepang.
Meski begitu, Edi tak mengatakan bahwa proyek tersebut merupakan proyek prioritas. "Ditugasi jalan, tidak ditugasi juga kami tidak (jalan). Kami siap bantu pemerintah," ujar Edi Sukmoro di Jakarta, Senin (13/4/2015).
Dia melanjutkan, arahan Presiden Jokowi terkait KA supercepat pastinya akan banyak. Namun, saat ditanya apakah sudah ada investor yang akan menangani pembangunan KA supercepat itu, Edi mengaku tak tahu.
"Jadi gini, itu memang dibuka kemungkinan. Jepang bisa, Tiongkok bisa. Mana yang paling baik buat negara kita. Possibility itu tidak apa-apa selama tidak membebani masyarakat. Kalau B to B (bussiness to business), tidak apa-apa. Kalau operatornya bukan KAI, justru membuat kita bergegas untuk maju," kata dia.
Meski begitu, menurut dia, pemerintah masih fokus untuk membangun KA di luar Pulau Jawa. Misalnya, pembangunan KA Kalimantan, KA Sulawesi, serta penyambungan rel dari Bakauheni ke Sumatera Utara.(Yoga Sukmana)