TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman membantah pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, yang mengaku menemukan kebocoran di internet untuk soal ujian nasional (UN) jurusan IPA. Menurut dia, pernyataan Retno tersebut tidak rasional.
"Yang bocor itu orang-orang yang ngomong soal itu bocor. Karena semua sistemnya ada berita acara, secara fisik juga (soal UN) sudah disegel, ada juga pengawasan dari pihak kepolisian. Bahkan Presiden pun tidak boleh memasuki ruangan atau gudang soal," kata Arie, Selasa (14/4/2015).
Lebih lanjut, pihaknya bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Kemendikdasbud) telah mengatur sedemikian rupa untuk pelaksanaan ujian berbasis online atau computer based test (CBT). Sehingga, ia memastikan tidak ada kebocoran soal.
Menurut dia, penggunaan sistem CBT ini merupakan terobosan baru dalam mengerjakan UN. Nantinya seluruh provinsi juga akan menggunakan sistem CBT ini. Termasuk di Papua dan Maluku Utara yang pengiriman naskah soal UN memerlukan waktu, biaya, dan resiko yang tinggi.
Dengan penerapan sistem CBT ini, Arie mengklaim, pelaksanaan UN akan lebih efisien dan kerahasiaannya lebih terjamin.
"Jadi isu soal bocor itu dari orang-orang yang punya kepentingan enggak benar, sebenarnya orang-orang itu yang bocor. Kalau misalnya ada oknum guru membantu, darimana dia tahu soal itu? kita aja enggak tahu. Jadi itu hanya orang spekulan lah, ada orang yang jual soal ujian, itu bohong semua lah," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI itu.
Sementara untuk evaluasi dua hari pelaksanaan UN, Arie bersyukur semuanya berjalan lancar. Tidak ada kejadian listrik mati selama ujian berlangsung. Sehingga tidak mengganggu siswa dan siswi yang mengerjakan ujian dengan sistem CBT.
Ada pun sebanyak 0,08 persen siswa tidak mengikuti ujian karena sakit. Kemudian untuk UN paket C banyak yang tidak hadir karena bekerja dan tidak mendapat izin dari tempat mereka bekerja.
"Akan ada ujian susulan minggu depan. Yang lainnya semua enggak ada masalah. Kita harus semakin percaya diri, sistem semakin lama semakin diperbaiki, dan pengawasan semakin baik," kata Arie.
Seperti diketahui, pelapor kebocoran soal UN ke FSGI awalnya mengunduh sebuah dokumen melalui Google Drive. Di dalamnya terdapat lima tipe untuk tiap-tiap pelajaran sehingga secara total ada 30 soal dalam bentuk PDF.
Di soal tersebut terdapat kop "Naskah Soal UN 2015" lengkap dengan tanggalnya yang merupakan tanggal pelaksanaan UN hari pertama, yakni 13 April 2015. Esok paginya, ketika guru pelapor tersebut menjadi pengawas UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi, ia sempat melihat soal UN dan mendapati bahwa soal tersebut sama persis dengan kelima tipe soal yang ditemuinya di internet.(Kurnia Sari Aziza)