News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernikahan Anak Jokowi

Hari Pernikahan Putra Jokowi Diterawang dengan Penanggalan Jawa

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selvi Ananda, calon menantu Presiden Jokowi didampingi sulung Jokowi Gibran Rakabuming serta Ibu Negara Iriana Jokowi dalam keterangan persnya di Solo, Selasa (14/4/2015).

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Teka-teki hari pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo mulai terkuak.

Setelah Iriana Joko Widodo menyatakan akan mempertimbangkan perhitungan Jawa dalam memilih tanggal pernikahan, dan hanya menyebut bulan Juni menjadi pilihan, salah satu praktisi penanggalan Jawa di Solo mencoba untuk mencari tanggal baik tersebut.

Totok Yasmiran, praktisi penanggalan Jawa di Solo, menjelaskan bahwa untuk mencari hari yang baik menurut adat Jawa bersumber dari berbagai kitab kuno, seperti Kitab Serat Pawukon karangan Padmasusastra, Kitab Primbon Jawa oleh Tinoyo, dan juga Kitab Centhini.

Perhitungan tanggal baik bagi masyarakat Jawa biasanya dilakukan untuk menentukan hari pernikahan, pindahan rumah, atau acara besar lainnya.

Saat disinggung tentang hari baik yang ada pada Juni, Totok menjelaskan bahwa pada bulan tersebut terdapat dua hari baik untuk melangsungkan pernikahan. Hari tersebut adalah 6 Juni (Sabtu Legi) dan 14 Juni (Minggu Wage) 2015.

Menurut Totok, kedua hari tersebut memiliki karakter masing-masing. Dirinya memilih bahwa hari Minggu Wage lebih baik untuk pernikahan.

"Sabtu Legi memiliki karakter lakuning rembulan (perjalanan rembulan), lalu Minggu Wage sifatnya lakuning angin (perjalanan angin), dan Satria Wibawa. Yang kedua ini lebih baik," katanya, Kamis (16/4/2015).

Lebih jauh lagi, Totok juga menghitung tanggal lahir atau weton kedua mempelai, Gibran dan Selvi.

Menurut tanggal Jawa, Gibran memiliki weton Kamis Legi (1 Oktober 1987) dan Selvi, Senin Pahing (9 Januari 1989).

"Dari weton keduanya bisa mempunyai arti, misalnya apabila wetonnya dijumlahkan, hasilnya 13. Lalu kalau ditambahkan keduanya jadi 26, lalu dibagi lima, sisa satu. Satu ini artinya di dalam Jawa adalah Sri atau simbol kemakmuran," katanya saat ditemui di Museum Radyapustaka di Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Penulis: Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini