TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) memberi apresiasi dan mengucapkan selamat atas terpilihnya Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Wakapolri dalam wanjakti plus, yang dihadiri seluruh Komjen dan sejumlah Irjen serta
para Kapolda, beberapa hari lalu.
Informasi yang diperoleh IPW dalam Wanjakti Plus itu internal Polri sangat solid dan semua jenderal yang ikut Wanjakti Plus menandatangi persetujuan Komjen Budi Gunawan menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Badroddin Haiti yang diangkat presiden menjadi Kapolri.
"Hasil Wanjakti Plus itu juga sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi. Untuk itu IPW berharap Mabes Polri segera mengumumkan dan melantik BG sebagai Wakapolri yang baru. Sementara jabatan yang ditinggalkan Budi Gunawan, yakni Kalemdikpol diisi oleh Kadiv Propam Irjen Syafruddin dari Akpol 85," ungkap Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch
IPW menilai dipilihnya BG sebagai wakapolri adalah langkah tepat. Sebab BG adalah tipe jenderal yang loyal dengan atasan dan institusi. Selama ini, kata Neta, BG banyak membantu sejumlah Kapolri dalam membuat konsep perubahan di Polri.
BG juga banyak membantu sejumlah Kapolri untuk membangun lobi ke legislatif maupun ke pemerintahan. Saat ini BG adalah Komjen paling senior karena dia lah yang pertama menyandang pangkat Komjen dibanding semua Komjen yang ada di Polri saat ini.
"Loyalitas yang ditunjukkan BG selama ini tidak akan mungkin membuatnya mau mengintervensi Kapolri Haiti, yang memang tidak bisa diintervensi. Bahkan ketiga terjadi krisis kepemimpinan di Polri pasca dicopotnya Kapolri Sutarman dan adanya manuver KPK menjadikan BG sebagai tersangka, BG yang mengusulkan ke Presiden Jokowi agar Haiti menjadi Plt Kapolri," ujar Neta.
Dengan fakta-fakta itu Kapolri Haiti dan Wakapolri BG bisa saling bersinerji. Sebab sejak awal keduanya memang sudah bersinerji.Terpilihnya BG sebagai Wakapolri, Neta berharap, diharapkan BG segera membantu Kapolri Haiti untuk melakukan konsolidasi organisasi, agar krisis kepemimpinan dan konflik internal yang terjadi selama tiga bulan terakhir bisa disudahi, untuk kemudian segenap jajaran Polri mampu melakukan kinerja profesionalnya.
"Duet Haiti-BG harus mampu meletakkan dasar-dasar perubahan yang nyata di Polri, seperti yang diamanatkan Revolusi Mental Presiden Jokowi," Neta menegaskan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Istana maupun dari Mabes Polri