News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Formappi: Setya Novanto Menganggap DPR Itu Lahan Proyek

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat berjabat tangan dengan Ketua DPR Setya Novanto seusai memberikan keterangan kepada wartawan didepan Ruang Pustakaloka Nusantara IV, Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2015). Pada pertemuan itu Jokowi menjelaskan alasannya tak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri karena yaitu mengingat pencalonan Komjen Pol Drs Budi Gunawan SH MSi sebagai Kapolri menimbulkan perdebatan di masyarakat. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkritik DPR yang akan segera membangun gedung baru pada 16 Agustus 2015 mendatang.

Peneliti Formappi Lucius Karus menilai, pembangunan gedung baru tersebut membuktikan DPR hanya mementingkan kepentingannya sendiri, bukan kepentingan rakyat.

"Setya Novanto (Ketua DPR) menganggap DPR itu lahan proyek," kata Lucius saat dihubungi, Sabtu (25/4/2015).

Padahal, lanjut Lucius, setelah melewati tiga masa sidang, prestasi DPR belum banyak terlihat. Dalam kondisi tersebut, pembangunan gedung baru tidak pantas untuk dilakukan.

"Yang penting itu kerjanya, bukan ruang kerjanya," ucap Lucius.

"Rencana DPR ini bagaimana bumi dengan langit, antara rencana itu dan kinerja mereka," katanya.

Dalam pidato penutupan masa sidang III tahun sidang 2014/2015, Ketua DPR RI, Setya Novanto mengungkapkan rencana pembangunan gedung baru DPR.

Presiden Joko Widodo telah menyetujui dan akan menghadiri seremoni peletakkan batu pertama pembangunan gedung tersebut pada 16 Agustus 2015.

Setya mengatakan, pembangunan gedung baru ini diharapkan akan menjadi ikon nasional serta memperkuat peran representasi DPR RI dengan maksud mendekatkan wakil rakyat dengan konstituennya.

Pembangunan gedung baru diawali dengan pembentukan tim kerja pembangunan perpustakaan, museum, pusat penelitian, dan ruang kerja anggota serta tenaga ahli DPR RI.

DPR berpandangan bahwa pembangunan ikon nasional ini akan menjadi warisan bangsa, karena setelah 70 tahun Indonesia merdeka dan 17 tahun reformasi, lembaga legislatif belum pernah dibangun secara mandiri.(Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini