Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana mati asal Perancis, Serge Areski Atlaoui sangat beruntung lantaran ia lolos dari peserta terpidana mati yang akan dieksekusi gelombang kedua di Nusakambangan, Jateng.
Lolosnya Serge dari jadwal terpidana mati gelombang kedua ini, turut dibenarkan pula oleh Kapuspenkum Kejagung, Tonny Spontana.
Sehingga dari rencana awal ada 10 terpidana mati yang akan dieksekusi, kini hanya ada 9 terpidana yang akan ditembak mati oleh Brimob Polda Jateng.
Atas tertundanya eksekusi mati pada Serge, Tonny membantah kalau penundaan itu karena adanya tekanan dari Presiden Prancis yang kerap bersuara lantang menentang eksekusi mati.
"Itu bukan karena tekanan dari Presiden Perancis ya. Jadi Serge ini mengajukan perlawanan atas keputusan presiden soal grasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara di saat-saat terakhir, Kamis (23/4/2015) pukul 16.00 WIB," tutur Tony di Kejagung.
Sehingga, Tony menambahkan sementara ini Serge tidak bisa diikutkan dalam eksekusi gelombang kedua. Dan itu harus dihormati. Nanti jika perlawanannya di PTUN ditolak, Sergei akan segera dieksekusi.