TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Intelijen The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menekankan Kepala BIN yang terpilih nanti harus kompeten, dan memiliki integritas dan kemampuan inteligen. Bukan karena memilki kedekatan politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Atau karena telah berjasa pernah memenangkan Pemilu Presiden 2014 lalu," kata Ridlwan usai acara diskusi mencari sosok Kepala BIN Ideal di Ladang Kopi, Jakarta Selatan, (28/4/2015).
Sebab, menurut Ridlwan, yang perlu digaris bawahi kepentingan intelijen adalah kepentingan negara bukan kepentingan satu dua orang saja.
Sehingga jangan sampai di memanfaatkan institusi inteligen itu untuk kepentingan pribadi, keluarga maupun golongan.
Menurutnya, lembaga mata-mata negara itu sudah mengalami perubahan, sehingga harus dikepalai oleh orang yang memahami intelijen.
Selain itu, perlunya sosok yang yang bersifat update terhadap sesuatu hal dan selalu berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang berkaitan lainnya.
"Butuh orang yang update bukan yang hidup di masa lalu. Dia figur yang ramah dan bersahabat sehingga lembaga yang lain bisa bekerjasama dengan baik," katanya.