TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA – Foto Presiden Joko Widodo yang terpajang di National Portrait Gallery (NPG) di Canberra, Australia, dicopot. Pencopotan itu menyusul eksekusi dua anggota Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Padahal foto yang dijepret fotografer Adam Ferguson itu sudah setahun lebih menghuni tempat terhormat di NGP. Direktur NGP Angus Trumble menyebutkan keputusan pencopotan foto itu sudah dikomunikasikan dengan fotografer.
Trumble beralasan keputusan pencopotan itu sebagai bentuk kekhawatiran. Dia khawatir jika ada pengunjung yang merusak foto Presiden Jokowi sebagai luapan kemarahan atas eksekusi terhadap dua warga Australia di Pulau Nusakambangan.
”Sudah menjadi tugas saya untuk mencegah risiko kerusakan dari benda-benda seni. Maka itu menjadi penting untuk memindahkan foto itu dari tempatnya,” katanya seperti Tribunnews.com kutip dari situs ABC, Kamis (30/4/2015).
Sang fotografer, Adam Ferguson, mengaku kecewa dengan keputusan pencopotan foto Presiden Joko Widodo. Dia melampiaskan kekecewaan itu lewat postingan status di Facebook.
”Sudah saya ketahui foto saya sementara ini dicopot dari pemaran karena tuntutan publik atas eksekusi Bali Nine,” tulisnya.