TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Revolusioner Indonesia (Semar Indonesia) melakukan unjuk rasa di depan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Aksi ini dilakukan atas kebijakan menteri pemuda olah raga yang menonaktifkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dalam aksi tersebut mahasiswa memberikan bingkisan yang berisi pakaian dalam wanita untuk Menpora Imam Nahrawi.
Koordinator aksi, Ichya Halimudin mengatakan, dirinya melakukan unjuk rasa, karena keputusan yang diambil oleh Menpora merupakan tindakan sewenang-wenang. Padahal seperti diketahui bahwa sepak bola merupakan salah satu sarana hiburan dan alat pemersatu bangsa.
"Saya merasa tergerak untuk berdemo karena ada upaya pemberangusan yang mengorbankan rakyat indonesia untuk mendapatkan hiburan," kata Ichya.
Lebih lanjut menurutnya Menpora sudah melampaui wewenang sekaligus menjalankan peradilan, dengan menyatakan segala keputusan PSSI dalam kongres biasa dan luar bisa tidak sah.
Lebih lanjut Ichya mengatakan, Serikat Mahasiswa Revolusioner menuntut menpora agar tidak memecah belah alat pemersatu bangsa dengan membekukan PSSI, kemudian, pihaknya meminta menpora untuk tidak memperkosa kewenangan PSSI.
Segera cabut kembali pembekuan PSSI demi kepentingan persatuan bangsa dan yang terakhir menuntut menpora untuk segera meminta maaf kepada seluruh rakyat indonesia atas pembekuan PSSI.
"Kami berharap tuntutan kami bisa segera direalisasikan," katanya.