News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

259 Kepala Sekolah di Jakarta Dimutasi

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta, Arie Budiman. hadir pada acara pembukaan FestivalJjakarta Great Sale yang dibuka Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama bersama Menparekraf, Mari Elka Pangestu, yang ditandai dengan pemukulan Genderang yang dipusatkan di Mal Kota Kasablanka, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/6/2013) malam. Kegiatan Festival Jakarta Great Sale yang dibuka oleh Wagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama ini diadakan dalam rangka memperingati Hut DKI Jakarta ke 486, yang berlangsung 1 Juni hingga 14 Juli, yang diikuti 74 pusat belanja. (WARTAKOTA/Nur Ichsan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta memutasi sebanyak 259 kepala sekolah untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, mutasi kepala sekolah ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh 2 Mei 2015 serta menyambut Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2015 mendatang.

"Alih tugas ini merupakan bagian dari sistem pembinaan karir kepala sekolah di Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitanan Nasional," kata Arie, Jumat (8/5/2015).

Ada pun jumlah tersebut terdiri dari 229 Kepala SD, 4 Kepala SMP, dan 26 Kepala SMA.

Arie menjelaskan, mutasi ini mengambil momentum Hari Pendidikan Nasional karena diharapkan dapat menjadi kado warga DKI agar mendapatkan figur kepala sekolah yang memiliki kompetensi, integritas, moralitas, dan bertanggung jawab.

Seorang kepala sekolah, kata dia, bukan hanya berperan sebagai manajerj dan pendidik profesional saja. Namun juga sebagai pengabdi yang wajib memberikan kinerja serta pelayanan terbaik kepada sekolah dan peserta didik.

"Kepentingan seluruh proses pembelajaran di sekolah harus jadi prioritas. Jangan malah mementingkan hal-hal lainnya, terlebih kepentingan pribadi para kepala sekolah itu sendiri," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI itu.

Lebih lanjut, Arie mengaku sudah mendapat instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membersihkan seluruh sekolah di DKI dari oknum kepala sekolah dan guru yang tidak bertanggung jawab.

Kepala sekolah dilarang keras memungut uang liar dari orangtua peserta didik. Selain itu apabila ada kepala sekolah yang perilakunya bermasalah akan diberikan sanksi tegas. Saat ini, pihaknya sedang memproses sanksi bagi 13 kepala sekolah dan guru yang bermasalah.

"Gubernur tidak mau sekolah-sekolah di Jakarta dihuni oknum kepala sekolah dan guru yang tidak bertanggungjawab," kata Arie.(Kurnia Sari Aziza)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini