TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman Ridwan Jamaludin mengungkapkan Malaysia tertarik bangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Kalimantan Timur.
Hal itu pun menguntungkan posisi Malaysia jika pembangkit tenaga listrik nuklir berada di Indonesia.
"Bagi Malaysia menguntungkan," ujar Ridwan di kantor Kemenko Maritim, Selasa (12/5/2015).
Ridwan memaparkan lebih baik pemerintah yang membangun pembangkit listrik energi nuklir. Selanjutnya produksi listrik dibagi ke Malaysia, dengan begitu resiko dibagi dua dengan negara tetangga.
"Kenapa kita nggak bangun saja, resiko bagi dua sama dia (Malaysia)," ungkap Ridwan.
Ridwan memaparkan jika Malaysia lebih dulu membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, akan merugikan negara Indonesia. Pasalnya jika terjadi kerusakan, dampak yang paling terkena ada di Indonesia.
"Kalau ada radiasi masuk ke wilayah kita dulu," papar Ridwan.
Sebelumnya diketahui Dewan Energi Nasional memaparkan bahwa beberapa negara ASEAN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Beberapa negara tersebut adalah Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
“Negara-negara ASEAN sudah mulai membangun PLTN," ujar kata Herman Agustiawan, anggota Dewan Energi Nasional.