TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubiyanto Wiyogo mengatakan pihaknya terus membekali kaum perempuan Indonesia dengan keterampilan khusus dalam mengadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung pada akhir 2015.
"Berbagai pelatihan seperti batik, olahan ikan, makanan dan minuman, kami lakukan untuk membekali mereka para perempuan dalam menghadapi MEA," ujar Giwo dalam konferensi pers di Gedung Kowani, Jakarta.
Melalui pembekalan keterampilan itu, diharapkan perempuan bisa mandiri dan bisa menghadirkan produk yang mereka hasilkan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Perempuan adalah pemain utama dalam mencintai produk-produk dalam negeri. Dengan momentum ini, perempuan harus mendidik anak-anaknya dan keluarganya supaya mencintai produk lokal dalam negeri," tambah dia.
Perempuan merupakan agen yang memiliki pengaruh kuat bagi lingkungannya, jelas Giwo, jika kecintaan pada produk lokal tinggi maka produk-produk asing akan sulit bersaing di Tanah Air.
Kemudian, upaya lainya memperkuat basis ekonomi kerakyatan.
Pengusaha harus punya strategi pemasaran supaya bisa bersaing dengan produk MEA.
Menjelang Kowani Fair yang akan diselenggarakan pada 21-24 Mei, pihaknya memberikan pelatihan bagi pengusaha kecil.
Sebanyak 140 perempuan pengusaha kecil dan menengah dari berbagai daerah akan hadir untuk memperkenalkan berbagai produknya.
"Pada Kowani Fair, kita pastikan tidak akan ada produk luar negeri. Kalau sampai ada produk luar negeri akan disweeping tak boleh dipamerkan, sebab ini tujuannya mempromosikan produk-produk lokal agar dikenal," lanjut perempuan penggemar kura-kura itu.
Ketua SC Kowani Fair, Ony Jafar, mengatakan pihaknya mendorong para pengusaha untuk menyiapkan diri menghadapi MEA.
"Siap tidak siap harus dihadapi, tapi ada caranya. Caranya dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan bagi para perempuan," tegas Ony.