TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin tak terima dengan pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said yang menyebut pemberantasan mafia migas selalu berhenti di meja mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Didi, hendaknya Sudirman tidak melemparkan kesalahan kepada orang lain.
"Saya teringat peribahasa buruk rupa cermin dibelah yang artinya jelek prestasi menyalahkan orang lain," kata Didi, Sabtu (23/5/2015).
Didi menuturkan, pernyataan Sudirman terkait pemberantasan mafia migas berhenti di meja SBY dinilainya hanya untuk mengalihkan isu kinerja yang tak baik. Menurutnya, pernyataan Sudirman telah menambah kegaduhan di dalam negeri.
"Pernyataan Sudirman Said yang membuat gaduh politik hanya ingin mengalihkan isu dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang tidak menunjukkan kemajuan," tuturnya.
Didi pun menyarankan agar Sudirman melakukan pembenahan di Kementerian ESDM daripada menyalahkan rezim masa lalu. Ia menilai selama enam bulan kinerja pemerintahan Jokowi di bidang ekonomi tidak memiliki grand design yang baik.
"Harga-harga bahan pokok mahal, harga BBM yang naik dan lemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat," tuturnya.