News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beras Plastik

Perpadi: Beras yang Lengket Bukan Berarti Beras Sistetis

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Perpadi, Nellys Soekidi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apabila anda hendak membeli beras, kemudian terasa lengket di tangan, jangan buru-buru menyimpulkan itu adalah beras sintetis atau dioplos plastik.

Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), Nellys Soekidi, mengatakan konsumen harus melek informasi tentang beras. Nellys mengungkapkan beras yang lengket di tangan bisa saja beras jenis IR1, IR2 atau IR3.

"Pemahaman tentang beras tidak mudah lho. Beras lengket bukan berarti beras plastik, tapi IR1, IR2, IR3, IRsuper. Jenisnya kan beda-beda. Itu harus dipahami. Ciri dan asalnya beda-beda," ujar Nellys saat diskusi bertajuk 'Kejahatan Beras Sintetis', di Hotel Double Tree by Hilton, Jakarta, Sabtu (23/5/2015).

Nellys yang sudah berdagang beras 26 tahun di Pasar Induk Cipinang, mengatakan pihaknya hingga kini belum bisa menyimpulkan terkait beras yang dicampur plastik tersebut. Selain karena pasti lebih mahal, pemerintah belum terbuka soal hasil uji laboratorium beras yang diuji tersebut.

Pemerintah, kata Nellys, harusnya langsung memberikan penjelasan kepada masyarakat secara rinci soal sampel beras yang diuji dan hasilnya seperti apa.

Walau tidak membantah terkait penemuan beras sintetis di daerah Bekasi, Jawa Barat, Nellys mengatakan beras itu bisa saja secara tidak sengaja tercampur dengan plastik.

"Kecuali kalau tercampur itu kan kita nggak tahu. Kalau tercampur siapa yang campur. Harusnya di lab itu dibuka saja biar jelas siapa. (Beras) Yang di lab itu yang mana. Kalau di tivi kan bijinya utuh. Apalagi yang di youtube itu. Emang itu beras? Kan itu produksi di Cina nggak disampaikan itu beras," ujar Nellys. (Eri Komar Sinaga)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini