TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 720 pengungsi dari Bangladesh yang sedang mencari pekerjaan dan menjadi korban perdagangan manusia sampai terdampar di Indonesia akan dipulangkan ke negaranya.
Pemulangan 720 pengungsi tersebut berdasar hasil rapat pertemuan yang dipimpin Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa dengan pimpinan Pemda Aceh, UNHCR, IOM, TRC BNPB, SKPD dan beberapa NGO di Pendopo Kota Langsa, Minggu (24/5/2015).
"Untuk pengungsi asal Bangladesh yang merupakan korban ekonomi migran, maka 720 jiwa akan segera dikembalikan ke Bangladesh," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu sore.
Dubes Bangladesh telah berkunjung ke Aceh Utara dan berencana memulangkan pengungsi secara bertahap. Biaya untuk pemulangan pengungsi dari UNHCR dan IOM. Mulai minggu depan secara bertahap pengungsi akan dipindahkan ke Medan sebelum ke Bangladesh. Diharapkan dalam satu bulan sudah tuntas.
Menurut Sutopo, dari 1.759 jiwa pengungsi di Aceh, ternyata ada 720 jiwa pengungsi dari Bangladesh yang sedang mencari pekerjaan dan menjadi korban perdagangan manusia.
Sementara sebanyak 1.062 jiwa pengungsi Rohingya terdiri dari 565 laki-laki, 235 jiwa perempuan, dan 225 jiwa anak-anak. Pengungsi Rohingya berasal dari negara bagian di Myanmar yang mengungsi karena konflik dan keamanan.
Untuk penanganan pengungsi Rohingya, lanjut Sutopo, akan dilakukan permukiman kembali (resettlement) dan perlindungan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, trauma healing dan lainnya oleh berbagai kementerian/lembaga.
Rencananya, Selasa (26/5/2015) akan dilakukan rakornis di Kemenko PMK. Koordinasi yang efektif ini diperlukan untuk mengatasi pengungsi ini. Pemerintah saat ini sedang menyusun Perpres Pengungsi dan Penanganan Pencari Suaka.