Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Victor E Simanjuntak mengaku ia bersama anak buahnya perlu iman kuat dalam menyidik dugaan korupsi penjualan Kondensat yang melibatkan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan SKK Migas.
Victor mengatakan selama ini banyak pihak-pihak tertentu mendekati dirinya. Tak jarang, pihak-pihak tersebut merayu Victor dengan beragam cara, salah satunya tawaran materi yang nilainya fantastis.
"Kasus Kondensat ini bukan perkara gampang. Pembuktian kasus ini butuh ketelitian dan ketekunan. Perlu mental yang kuat dan banyak rintangan," kata Victor di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Sejauh ini, sambung Viktor, hasil pemeriksaan puluhan saksi yang umumnya normatif makin membuat penyidik perlu ekstra sabar dan bekerja keras mengungkap kasus tersebut.
"Godaan ke saya sudah banyak sekali, tapi saya tetap merah putih pada godaan. Tidak saya terima. Banyak yang menawarkan materi, jumlahnya fantastis. Kasus seperti ini pasti besar materinya," tambahnya.
Sebelumnya, beberapa hari setelah melakukan penggeledahan di kantor TPPI dan SKK Migas, anak buah Kabareskrim Komjen Budi Waseso itu juga mengaku dirinya menerima ancaman.
Sayangnya, Victor enggan membeberkan dari pihak mana ancaman tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ancaman itu berisi Victor akan dipindah bahkan dilengserkan apabila tetap mengusut perkara itu.
Atas ancaman itu, Victor mengaku dirinya tidak gentar untuk membuka perkara yang menyangkut orang-orang besar dan memiliki kekuasaan. Serta ia juga tidak meminta pengawalan atas ancaman tersebut.