Laporan wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan antara Perwakilan Ummat Buddha Indonesia (Walubi) dan Majelis Pimpinan Pusat Forum Silahturrahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia (MPP Fahmi Tamami) yang digelar hari ini, Rabu (27/5/2015) menghasilkan sebuah penyikapan soal pengungsi Rohingya.
MPP Fahmi Tamami yang diketuai oleh H. Rhoma Irama tersebut mendatangi markas Walubi bersama dengan Forum Betawi Bersatu.
Dalam kunjungannya, 'Satria Bergitar' tersebut membawa surat imbauan kepada Walubi yang nantinya akan disampaikan kepada Pemerintah Myanmar melalui kedubesnya di Jakarta.
"Ada empat imbauan yang kami bawa ke sini (Kantor Walubi) dari imbauan ini, kami berharap nantinya dapat disampaikan kepada pemerintah Myanmar," kata Rhoma.
Adapun empat imbauan tersebut ialah;
1. Agar Walubi turut aktif mengimbau pemerintah Myanmar khususnya ummat Buddha tidak melakukan diskriminasi terhadap Islam
2. Agar Walubi mengimbau pemerintah Myanmar dan tokoh Buddha merehabilitasi masjid yang dihancurkan di Rohingya
3. Mengimbau Walubi meringankan beban pengungsi Rohingya di Aceh
4. Menjaga kerukunan umat beragama khususnya Islam dan Buddha di Indonesia menjadi Tauladan ummat bergama lain di Dunia.
"Sekalian momennya tepat sebelum Waisak, kami menginginkan agar Walubi dapat menyampaikan kasus kemanusiaan ini kepada Myanmar," ujarnya.
Seperti diketahui, kasus pengungsi Rohingya bukan sebuah hal baru di Myanmar. Pemerintah Myanmar yang tidak mengakui adanya suku Rohingya di Myanmar membuat pengungsi Rohingya semakin tidak mempunyai status kewarganegaraannya.