Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Anda kebayang jadi pimpinan KPK tak punya leadership? Leadership sangat penting. Menghadapi presiden, menghadapi anggota DPR, dan lain-lain. Ibaratnya ini masuk level nasional sehingga tak boleh grogi. Punya sikap, punya integritas. Itu yang sangat penting."
Leadership dan integritas sekian penekanan Imam Prasodjo saat berbagi pengalaman sebagai mantan anggota panitia seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada penerusnya, sembilan Srikandi di Gedung Sekretariat negara, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Menurut Imam, KPK tak mungkin dapat diandalkan dengan pemimpin tanpa leadership dan integritas. Dua hal ini menjadi syarat utama yang harus dimiliki pimpinan KPK.
Bukan perkara mudah mencari orang terbait dari sekian calon pimpinan KPK yang memiliki leadership dan integritas. Karena integritas terkait dengan kejujuran, tanggung jawab, sikap adil.
Untuk mengetahui seseorang memenuhi kriterian di atas, kata Imam, perlu ditelusuri jejak rekamnya. Kemampuan mereka juga perlu dievaluasi lewat pembuatan makalah yang menceritakan siapa dirinya. Tak ketinggalan masukan publik tentang orang tersebut.
"Orang tukang ngemplang (pajak) misalnya, pansel tidak bisa tahu tanpa dikasih tahu oleh masyarkat," imbuhnya.
Selanjutnya yang dibutuhkan pimpinan KPK adalah independensi. Ketika pimpinan KPK ditunggangi kepentingan politik praktis, maka proses pemberantasan korupsi bakal terganggu. Apalagi sampai jadi titipan partai politik.
Tak hanya untuk penindakan, pimpinan KPK juga harus memiliki kapasitas untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Kemampuan mencegah, manajerial, IT, juga tak kalah penting dari penindakan yang harus ditingkatkan.