TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X Popong Otje Djundjunan menilai Presiden Joko Widodo hanya keseleo lidah terkait pidatonya dalam hari kelahiran Pancasila. Jokowi menyebut Bung Karno lahir di Blitar.
"Yang penting, jangan sampai, ini lain ya. Jangan sampai dengan peringatan hari Pancasila ini, orang menganggap pencipta Pancasila yang ada di mukadimah di UUD 45 dan dijadikan dasar negara, itu ciptakan Bung Karno, itu engga boleh terjadi," kata perempuan yang akrab dipanggil Ceu Popong di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Menurut Ceu Popong, keseleo lidah tidak terlalu prinsip sehingga dapat langsung dibetulkan dengan melakukan klarifikasi. Politisi Golkar itu menuturkan klarifikasi itu harus dilakukan Presiden Jokowi secara langsung.
"Maksud ibu, ibu no comment. Bukan berarti membela. Tapi itu bisa diklarifikasi oleh beliau (Jokowi), bukan orang yang buat naskahnya. Kan enggak boleh orang tahu kalau itu naskah dibuat orang. Masa yang klarifikasi, ini teh salah yang nulis, keliatan dong itu dibuat orang," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan puncak Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Blitar, Jawa Timur, Senin (1/6/2015).
Saat berpidato, Presiden ke-7 RI tersebut mengaku selalu mengalami hal yang sama saat datang ke kota tempat Soekarno dimakamkam.
"Setiap kali saya berada di Blitar kota kelahiran proklamator kita, Bapak Bangsa kita, Bung Karno hati saya selalu bergetar. Getaran ini senantiasa muncul karena di kota ini, kita secara bersama-sama menghayati, semangat yang bersumber pada ide dan gagasan besar bung Karno," kata Jokowi.