News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PKS Nilai Revisi UU Pilkada Tidak Tabu

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Advokasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengantikan President PKS Anis Matta yang berhalangan memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dalam pemeriksaan terkait kegiatan kampanye terbuka yang melibatkan anak-anak, Jumat (21/3/2014). PKS membantah tudingan partainya melakukan mobilisasi anak-anak saat kampanye terbuka di Gelora Bung Karno pada Minggu (16/3/2014) lalu, dan mengaku telah menyiapkan arena penitipan dan arena bermain dekat lokasi. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi PKS menilai bukanlah hal yang tabu dan tidak perlu dikhawatirkan mengenai usulan revisi UU Pilkada no 8 tahun 2014. Hal itu dikatakan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/6/2015).

"Revisi bukan hal yang tabu dan jangan berlebihan dikhawatirkan namun jangan juga apabila ada kejadian lalu melaksanakan revisi," kata Jazuli.

Jazuli menuturkan pihaknya akan secara obyektif melihat usulan revisi tersebut. Apakah terdapat mekanisme yang belum terpenuhi dalam UU tersebut sehingga perlu diperbaiki. Jika sudah terakomodir maka revisi UU Pilkada tidak diperlukan.

"Ada masalah-masalah yang muncul tentang anggaran sehingga beberapa kepala daerah menganggap diskriminatif dan banyak tidak setuju karena membebankan anggaran pilkada kepada daerahnya," ujarnya.

Menurut Jazuli agar tidak dinilai diskriminatif mengenai permasalahan anggaran maka ia melihat UU Pilkada dapat direvisi. Ia menuturkan PKS menyoroti bahwa Pilkada merupakan proses demokrasi sehingga tidak boleh ada kekuatan politik yang tercecer.

"Ada beberapa teman-teman parpol yang berkonflik, kami tidak mau mencampuri konflik itu namun harus ada solusi tanpa memihak pada salah satu pihak," kata Jazuli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini