TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arbi Sanit menilai penunjukan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Calon Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal TNI Moeldoko untuk disetujui oleh DPR adalah murni karena kepentingan politik.
“Saya tidak percaya dengan pernyataan Wapres Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa dipilihnya KSAD karena kemampuan. Bahwa KSAD lebih mampu dari KSAL dan KSAU itu kan hanya asumsi saja. Penunjukan Gatot murni karena kepentingan politik pemerintahan saat ini. Jokowi perlu mengamankan pemerintahannya dan saya rasa hanya angkatan darat yang bisa memberikan hal itu,” ujar Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit ketika dihubungi Rabu (10/6/2015).
Jokowi menurutnya berani melawan tradisi yang sudah digunakan sejak reformasi karena memang memiliki dasar politik.
Menurut Arbi saat ini hanya angkatan darat yang memiliki struktur sampai ke tingkat desa seperti halnya polisi. Jadi ditunjuknya KSAD ini tidak lebih dari sekedar untuk mengimbangi kekuatan polisi yang sampai masuk ke tingkat desa.
“Dasar politiknya adalah keperluan pemerintah Jokowi untuk menyeimbangkan kekuatan Polisi, yang pasti darat. Karena strukturnya sama, sampai babinsa polisi dan angkatan darat punya, sementara angkatan udara dan laut tidak punya. Jumlah TNI AD pun lebih banyak daripada polisi. AU dan AL sedikit sehingga nggak bisa diandalkan,” katanya.