News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petrus Salestinus Heran Jokowi Pilih Sutiyoso

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petrus Salestinus, SH,MH, Kordinator TPDI Jakarta

Petrus Salestinus Heran Jokowi Pilih Sutiyoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutiyoso menjabat Pangdam Jaya saat kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Menteng, Jakarta Pusat, diserbu aparat pada 27 Juli 1996 lalu.

Saat itu dikabarkan lima orang tewas, ratusan orang luka-luka, dan ratusan orang pula yang diamankan aparat.

Petrus Salestinus, merupakan salah seorang tim pengacara dari para korban penyerbuan tersebut. Ia mengaku sempat melaporkan kekerasan oleh aparat TNI itu ke provos. Namun hingga kini kasusnya tidak kunjung jelas.

Sutiyoso sebagai penanggungjawab di wilayah Kodam Jaya saat itu, diyakini terlibat dalam peristiwa penyerbuan tersebut. Kini setelah PDIP menguasai pemerintahan, bukannya kasus tersebut diungkap, orang yang diduga terlibat justru diberikan jabatan di pemerintahan.

Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDIP, telah mengusung nama Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN). Petrus mengaku kecewa dengan keputusan Presiden menunjuk Sutiyoso.

"Kita justru heran, dia didorong sebagai Kepala BIN," kata Petrus dalam diskusi "Menolak Sutiyoso Sebagai Kepala BIN," di hotel Mega Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2015).

Ia curiga PDIP memang tidak memiliki niat untuk mengungkap penyerbuan yang dikenal sebagai kasus "Kuda Tuli" itu. Apalagi kini gedung kantor PDIP yang merupakan barang bukti penyerbuan tersebut, sudah diratakan dengan tanah. Di atasnya kini dibangun gedung kantor PDIP yang jauh lebih megah.

Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri yang juga merupakan korban penyerbuan 27 Juli, kini terkesan seperti tidak memperdulikan kasus penyerangan tersebut. Padahal saat peresmian kantor baru PDIP, Mega sembari menitikan air mata menegaskan ia tidak akan pernah lupa kasus 27 Juli.

"Megawati sembari menitikan air mata bilang kita tidak akan lupa kasusnya. Sekarang justru Sutiyoso didukung sebagai Kepala BIN," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini