TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), mengaku sudah mengetahui kabar penahanan mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajudin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ilham ditahan terkait kasus korupsi instalasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tahun anggaran 2006-2012.
"Saya saya (sudah) dengar, saya turut prihatin, kasihan," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/7/2015).
Hubungan kedua orang itu diketahui cukup dekat. Jusuf Kalla adalah mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, sedangkan Ilham sempat berstatus sebagai kader partai berlambang pohon beringin itu.
Pada pertikaian Ilham dengan Syahrul Yasin Limpo dalam pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan pada 2013 lalu, Jusuf Kalla yang mendamaikan keduanya.
Saat Jusuf Kalla maju sebagai Calon Presiden dengan didampingi Wiranto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 lalu, Ilham diketahui mendukung pasangan tersebut. Saat Jusuf Kalla maju sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo, Ilham lagi-lagi mendukung.
Ilham saat tengah disibukan oleh status tersangkanya, ia masih menyempatkan diri menemui Wakil Presiden ke kantor Wapres, di Jakarta Pusat.
Ilham sebelumnya sempat menggugat KPK yang telah menetapkan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi. Gugatan yang ia daftarkan di Pengadilan Negri Jakarta Selatan itu, akhirnya ia menangkan.
Belakangan KPK kembali menetapkan status tersangka untuk Ilham. Ia disangka melanggar Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001.
Hari ini usai menghadiri pemeriksaan pertamanya, KPK langsung memutuskan untuk menahan Ilham.