TRIBUNNEWS.COM – Pendidikan jarak jauh atau via online memang sedang menjadi tren di masyarakat belakangan ini.
Kesibukan membagi waktu antara kerja dan menimba ilmu menjadi salah satu faktor yang mendukung ramainya masyarakat mengikuti pendidikan jarak jauh.
Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu kampus yang menyediakan hal tersebut. Dengan proses belajar yang sebagian besar dilakukan di mana saja asal ada koneksi internet, UT menjadi angin segar bagi siapa saja yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik S1 maupun S2.
Namun, bagaimana trik mengikuti perkuliahan jarak jauh yang sukses? Apa membagi waktu kerja dan kuliah adalah salah satunya?
Ya, membagi waktu memang menjadi kunci sukses belajar lewat sistem kuliah jarak jauh. Hal itu pun diakui langsung oleh Rektor UT, Tian Belawati.
“Karena ada yang kuliah sambil bekerja atau menyalurkan hobinya seperti bermusik. Ini harus pintar-pintar membagi waktu,” ujar Tian.
Dengan fleksibelnya sistem belajar tersebut, para mahasiswa UT diharapkan memiliki tanggung jawab penuh agar kuliah dapat diikuti maksimal, sehingga impian memiliki ilmu pengetahuan di jenjang akademik yang lebih tinggi dapat tercapai.
Selain itu, tentu saja kunci sukses lain mengikuti perkuliahan jarak jauh seperti di UT adalah motivasi kuat mengejar cita-cita dan rasa disiplin yang tinggi. Sebab, nantinya mahasiswa UT sendiri yang menentukan waktu belajar dan mata kuliahnya.
“Karena itu, mahasiswa juga mesti berkomitmen menuntaskan kuliah dengan tuntas agar lulus sesuai target yang diharapkan,” jelas Tian.
Jika hal-hal tersebut dilakukan dengan penuh tanggung jawab, menurut Tian, impian dan cita-cita para mahasiswa akan tercapai dengan manis.
Sejauh ini UT sendiri telah memiliki total 400 ribu mahasiswa dengan sekitar 60 ribu orang yang mengikuti sistem pembelajaran online.
Puluhan ribu mahasiswa itu tampak senang mengikuti sistem kuliah yang tidak mengharuskan datang ke kampus itu.
Sisi interaktif antara tutor dan mahasiswa dari seluruh Indonesia terjalin dengan baik, meski tidak ada tatap muka secara langsung. Mahasiswa dapat bertanya ke tutor menyangkut pelajaran yang kurang dimengerti hanya lewat koneksi internet.
Salah satu mahasiswa UT yang mengikuti sistem kuliah jarak jauh adalah Clarissa Ayudara. Pramugari salah satu maskapai penerbangan asing ini mengikuti Program Belajar Jarak Jauh UT sambil menjalani pekerjaannya yang mengharuskan dirinya terbang dari satu negara ke negara lain dalam waktu singkat.
Clarissa yang mengambil program studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UT ini terbukti mempunyai motivasi kuat menimba ilmu. Di sela-sela kesibukannya sebagai pramugari, ia selalu menyempatkan belajar di pesawat dan hotel.
‘If others can do it, so can I’ pun menjadi motto hidupnya. Ia selalu semangat mengikuti sistem kuliah jarak jauh yang dipilihnya. Jika bingung mengenai pelajaran, ia dapat bertanya pada tutor UT via online atau staf KBRI di negara tempat dirinya tinggal.
Menurut Clarrisa, UT memberikan layanan terhadap tenaga kerja yang tinggal di luar negeri seperti dirinya. Apalagi kini semakin banyak tenaga profesional asal Indonesia yang bekerja di negara lain. Pendidikan dan proses berkarya menjadi yang terbaik pun dapat terbantu dengan sistem kuliah jarak jauh.
Clarrisa pun membayar kerja kerasnya itu dengan berbagai penghargaan. Pada tahun 2006 ia terpilih sebagai Outstanding Performance Each Quarter Year 2006-2015 as Flight Attendant dalam perusahaan maskapai penerbangan tempatnya bekerja. Selain itu, ia juga pernah meraih Saudia Best Flight Attendant Year 2008.
Meski telah meraih segudang prestasi lewat profesinya, Clarissa tak pernah menyerah mendapatkan pendidikan yang lebih baik. UT, menurutnya, mendorong dirinya mencapai impiannya.
“Akhirnya dapat menjadi sarjana,” ujar Clarissa, “UT membuat mimpi menjadi nyata.” (advertorial)