News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menlu Retno Usulkan Bebas Visa Schengen untuk WNI

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi telah melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Komisi Eropa dan Komisioner Eropa urusan Regulasi, Hubungan Antar-Lembaga, Peraturan Hukum dan Piagam Hak-Hak Dasar, Frans Timmermans.

Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan usulan pembebasan visa Schengen bagi warga Indonesia (WNI) pemegang paspor biasa.

Menurutnya perlu negara anggota perjanjian Schengen membebaskan visa bagi WNI. Pasalnya, di Indonesia sendiri sudah diterapkan bebas visa untuk warga negara anggota Schengen melalui Perpres 69 tahun 2015.

Selain itu, Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang memiliki perjanjian kemitraan dan kerja sama, serta perjanjian kehutanan dengan Uni Eropa, sekaligus merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Lagipula, tingkat penolakan aplikasi visa dari Indonesia juga sangat rendah, yakni 1,1 persen pada 2014 serta jumlah pelanggaran peraturan keimigrasian Uni Eropa oleh WNI sangat minim.

"Hal-hal ini layak dijadikan pertimbangan bagi Uni Eropa untuk dapat memberikan bebas visa kunjungan wisata bagi WNI," kata Menlu Retno Marsudi, Selasa (14/7/2015).

Sementara Frans Timmermans mencatat dengan baik permintaan Indonesia dan akan menjajaki lebih lanjut isu liberalisasi visa tersebut. Menlu dan Frans membahas potensi kontribusi Uni Eropa bagi pembangunan di Indonesia, utamanya sektor infrastruktur dan kemaritiman.

Kedua pihak juga berdiskusi mengenai peningkatan kerja sama Uni Eropa dengan negara-negara ASEAN, terutama terkait dengan isu-isu penanganan imigran illegal dan pengungsi serta transnational organized crime. Menlu RI akan membahas lebih lanjut berbagai hal tersebut dengan High Representative Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Federica Mogherini di Kuala Lumpur pada awal Agustus 2015. (Edwin Firdaus)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini