Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) mengapresiasi langkah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yang bakal mengunjungi Tolikara, Papua pada Selasa (21/7/2015).
Kunjungan Mendagri juga diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif di Tolikara pasca penyerangan sekelompok orang terhadap warga yang sedang shalat Idul Fitri pada Jumat (17/7/2015).
"Kunjungan Mendagri ke Tolikara patut diapresiasi. Ini bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap peristiwa intoleransi di Tolikara. Suasana pasca peristiwa harus tetap kondusif," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ABJ, Ronny Talapessy, Minggu (19/7/2015).
Diharapkan, perisitwa di Tolikara tidak terulang kembali serta menyebar di daerah lain.
"Seluruh komponen bangsa tentu tidak ingin peristiwa memilukan yang merusak toleransi umat di Tanah Papua kembali terulang," tegasnya.
Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum atau dahulu dikenal dengan Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), diharapkan, sepatutnya meninjau kembali dugaan adanya peraturan daerah (perda) di Papua yang cenderung tidak menghargai toleransi.
"Sebagai poros pemerintahan, Kemdagri lewat Kesbangpol harus evaluasi perda-perda yang berpotensi memecah belah toleransi serta ke-bhinekaan. Tidak hanya perda di Papua, tapi juga di daerah lain. Pancasila dan keutuhan NKRI adalah harga mati," katanya.
Diberitakan sebelumnya,Mendagri direncanakan bertolak ke Tolikara pada Selasa (21/7) pagi. Setibanya di Bumi Cendrawasih, Senin malam Mendagri bakal menggelar pertemuan dengan Gubernur, Pangdam, Kapolda, Kepala BIN daerah serta jajaran Kesbangpol Papua.
Selasa paginya, Mendagri berangkat ke Tolikara. Mendagri direncanakan memberikan pengarahan kepada jajaran pemda Tolikara, tokoh-tokoh agama dan masyarakat serta meninjau mushala yang terbakar akibat peristiwa Jumat lalu.
Sebelumnya, Mendagri mengimbau agar masyarakat tidak terpancing atas aksi intoleransi di Tolikara. Tjahjo juga meminta agar seluruh pihak di Tolikara mewaspadai adanya provokator. "Masyarakat tidak perlu emosi, terpancing situasi. Waspada provokator," kata Tjahjo.
Ia optimis aparat keamanan sanggup mengatasi kejadian di Tolikara dengan cepat dan efektif. "Serta mampu meningkatkan koordinasi antar aparat intelejen di daerah dan pusat," ujarnya.
Ditegaskan, jajaran Kesbangpol Kemdagri senantiasa berkoordinasi dengan aparat intelejen daeah serta aparat keamanan.
"Kemdagri melalui Kesbangpol akan segera mengeluarkan radiogram. Memberikan petunjuk-petunjuk kepada jajaran Kesbangpol di daerah seluruh Indonesia," tegasnya.
"Daerah-daerah sumbu pendek pada prinsipnya perlu deteksi dini. Kemdagri sudah yakin itu sudah dilakukan tim intelejen terpadu di daerah, di mana Kesbangpol daerah terlibat dalam deteksi dini dan berikan penyuluhan kepada masyarakat untuk tenang serta menjaga stabilitas daerah," pungkasnya